Rabu, 06 Januari 2016

Toyota Meluncurkan Era Hibrid Melalui Prius

Mobil Penumpang Abad 21

Pada April 2007, Toyota berhasil mengungguli GM sebagai perusahaan mobil terbesar di dunia, baik dari segi jumlah produksi maupun volume penjualan, setidaknya untuk kuartal pertama tahun itu.
"Kami sangat memerhatikan kinerja. Kami sebenarnya tidak pernah berpikir menjadi perusahaan mobil terbesar di dunia," kata presiden Toyota, Katsuaki Watanabe.
"Kami tidak akan pernah melihat pertumbuhan tanpa meningkatkan kualitas, jadi yang paling penting adalah supaya kami menjadi pemimpin dalam bidang teknologi dan proses manufaktur. Itulah yang akan mendatangkan dukungan dari para pelanggan kami."
Perhatian publik tertuju kepada sistem hibrid yang bersumber pada tenaga listrik instalasi rumah (plug in hybrid) di AS, ketika Bush menguraikan Prakarsa Energi Maju-nya dalam pidato kenegaraan di hadapan Kongres pada 31 Januari 2006. Dengan menekankan pentingnya diversifikasi sumber - sumber energi dan mengembangkan lebih banyak kendaraan hemat energi, presiden berjanji melipatgandakan upaya Penelitian dan Pengembangan (R&D) dalam kendaraan hibrid dan teknologi baterai hibrid yang dapat diisi kembali dengan menghubungkannya langsung ke sumber listrik.

"Semakin banyaknya penerimaan konsumen akan teknologi kendaraan listrik hibrid menawarkan potensi pengurangan konsumsi minyak secara signifikan dalam jangka pendek," kata Bush yang dinyatakan dalam "Visi Energi Presiden".
"Hibrid yang dapat dimuati listrik kembali umumnya akan diisi pada malam hari, ketika tenaga listrik tidak mengalami beban puncak"
 Meskipun hal ini tampaknya seperti sebuah usulan baru bagi banyak warga Amerika, tetapi cukup mengejutkan bagi banyak pengamat Toyota yang menganggap hal ini sebagai pengakuan tidak langsung atas kepemimpinan Toyota dalam teknologi lingkungan hidup.


Debut Spektakuler

Setelah selesai melakukan pengujian pada Agustus 1997, diam - diam Prius memasuki produksi purwarupa di lini perakitan di sudut pabrik Takaoka, tempat Toyota dibuat. Toyota memproduksi hampir semua komponen, termasuk motor, inventer, dan converter di pabrik sendiri untuk pertama kali, kecuali baterai yang diproduksi bersama oleh Toyota dan Matsushita.

Dua bulan kemudian, pada Oktober, mobil hibrid produksi pertama di dunia diumumkan kepada media di Lobi Phoenix di Hotel ANA di distrik Roppongi, salah satu sektor termewah di Tokyo. Suasana hati presiden perusahaan Okuda begitu gembira, "Prius ini lahir dari sebuah tantangan untuk mereformasi Toyota. Ini adalah sebuah proposal nilai - nilai baru dalam abad ke - 21.

Baik Okuda, maupun wakil presiden perusahaan Wada, naik di dalam prius, dengan Uchiyamada di belakang kemudi, mengendarai mobil ini di atas karpet tebal dan lembut di dalam ruang konferensi, lalu memasuki ruangan di sebelahnya. Tidak ada gas buang, dan nyaris tanpa suara. Sebulan kemudian, pada November, Prius mendapat gelar Mobil Jepang Tahun Ini.

Prius Baru

Setelah peluncuran Prius generasi pertama, para insinyur di Toyota terus berusaha meningkatkannya. Sebelum tahun 2003 berakhir, Toyota siap meluncurkan generasi kedua Prius yang sama sekali baru, yang lebih besar dan lebih baik di semua bidang serta memberikan kinerja daya yang lebih tinggi secara signifikan. Munculnya kendaraan hibrid berkinerja tinggi, menghidupkan potensi perluasan Prius berbasis "kesadaran lingkungan hidup" atau menjadi kelompok pelanggan "pengguna pertama" bai pemilik mobil pada umumnya dimana saja.

Faktor yang mempercepat keputusan untuk mengembangkan Prius baru adalah baterai baru yang berkapasitas lebih tinggi yang dinamakan konsep Hybrid Synergy Drive. Penambahan sebuah peralatan converter yang berkualitas lebih baik daripada voltase baterai ganda, meningkatkan daya pada motor tanpa harus meningkatkan ukuran baterai atau menambah jumlah baterai kedalam sistem.

Hal ini memungkinkan para insinyur mencari teknologi baterai yang lebih kecil lagi dengan besaran daya yang lebih meningkat. Untuk menambahkan hal - hal yang lebih terperinci lagi, baterai penggerak motor yang digunakan pada mobil - mobil Toyota bersifat "moduler", artinya standar terdiri atas "sejumlah modul" sebanyak enam baterai kecil yang disusun bersama - sama. Modul - modul ini saling dihubungkan untuk mendapatkan tegangan tinggi yang dibutuhkan guna menggerakkan motor.

Jika seseorang berharap mendapatkan tegangan tinggi dengan sebuah baterai, dibutuhkan sejumlah besar baterai yang saling berhubungan, dan tentunya memberikan tambahan berat yang signifikan bagi kendaraan ini. "Membuat baterai menjadi ringan dan cocok dengan ruang yang sempit membuahkan sakit kepala yang monumental," kata presiden Panasonic EV Energy, Yuichi Fujii, mengenang.

Namun, penambahan perangkat converter yang lebih baik pada Prius baru ini memungkinkan para insinyur Toyota mengurangi berat baterai sekaligus meningkatkan daya motor. Hal ini sangat berguna ketika kendaraan harus bergerak di jalan bebas hambatan, atau ketika dibutuhkan akselerasi tiba - tiba pada tanjakan bukit, karena tegangan yang ditingkatkan tersebut memberikan tenaga ekstra yang dibutuhkan motor untuk memutar roda.

Sebagai tambahan pada peningkatan kinerja motor listrik itu, peningkatan juga dilakukan terhadap kemampuan mesin dan generator sampai pada tingkat mobil dapat berjalan dengan hanya menggunakan mesin, motor, dan generator, bahkan juga ketika baterai kehabisan muatan listrik.

Prius baru itu masih menggunakan mesin 4 silinder, berkapasitas 1.500 cc seperti pendahulunya, tetapi dengan daya yang telah ditingkatkan. Lagi pula, dimensi motor masih tetap sama, dengan peningkatan daya listrik yang dihasilkan dari 30 kilowatt menjadi 50 kilowatt, 10% lebih tinggi daripada keluaran maksimal dan peningkatan torsi lebih dari 25%. Data dari katalog Prius menyebutkan bahwa penghematan bahan bakar yang dapat dicapai adalah 35,5 kilometer per liter (83,5 mil per galon), dan sebuah kabin yang dirancang supaya satu keluarga dapat duduk dengan nyaman.

Meskipun Prius baru ini lebih mudah dikemudikan, harga jualnya dipatok sama dengan harga Prius generasi pertama enam tahun yang lalu. Tidak heran jika alasan utama meningkatnya penjualan Prius baru menjadi tiga kali lipat penjualan Prius pertama. Toyota berhasil menjual 125.700 unit Prius 2004, tiga kali lipat penjualan tahun sebelumnya. Pada 2005, angka tersebut meningkat menjadi 175.150 unit.

Karena perbaikan kinerja dan ukuran, sekarang dimungkinkan untuk menyebarkan sistem hibrid ke model lainnya, seperti Estima (Previa), Lexus RX, dan Kluger (Highlander). Dengan meningkatnya permintaan kendaraan hibrid, Toyota memperluas basis produk utamanya dari pabrik markas besar dunia di Toyota City ke pabrik - pabrik regional. Produksi dimulai pada versi hibrid dari Lexus RX dan Highlander pada 2005 di Toyota Motor Kyushu, Inc., di Prefektur Fukuoka, yang sekarang memproduksi satu hibrid dari tiga mobil yang dihasilkan. Di atas pabrik ini terpampang secara mencolok sebuah papan besar bersepuh emas bertuliskan motto Lexus : "Pencarian Kesempurnaan Tanpa Henti".

Dengan bobot 79,8 kilogram, motor listrik yang digunakan untuk mobil - mobil hibrid itu harus diletakkan di atas lini produksi dengan menggunakan konveyor otomatis. Sebuah kabel tegangan tinggi berwarna jingga yang disambungkan pada baterai, akan terlepas secara otomatis menjadi sambungan kabel. "Kami harus berjalan dengan sangat berhati - hati ketika memasuki ruang mesin supaya tidak menginjak atau terbelit kabel," kata Haku Yamashita, kepala teknik perakitan di Pabrik Miyata, Kyushu. "Dengan baterai bertegangan 280 volt listrik arus searah, yang kemudian diubah menjadi 650 volt arus bolak balik, kami harus berusaha menemukan cara untuk melindungi diri dari kemungkinan sengatan listrik."

Menelusuri Kelemahan dan Memperbaiki Kinerja Prius

Pada Mei 2005, muncullah masalah yang menimbulkan rasa frustasi dalam penjualan Prius. Saluran telepon ke U.S. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dipenuhi keluhan penelepon yang mengadu bahwa mobil mereka mogok di jalan. Pengaduan - pengaduan tersebut segera ditanggapi dengan melakukan investigasi.

Masalah ditemukan dalam persentase tertentu model tahun 2004 dan tahun 2005. Jumlah kasus yang diumumkan kepada publik dimulai dengan 13 kasus, kemudian berkembang menjadi lebih banyak lagi. Karena tidak ada kasus yang menimbulkan korban luka atau meninggal dunia, mula - mula Toyota menolak gagasan penarikan produk.

Tetapi, karena Toyota tidak ingin mengambil resiko merusak citra perusahaan yang sedang melambung dan kepercayaan publik terhadap keselamatan dan keandalan mobil hibrid mereka, manajemen Toyota mengirim sekitar 200 teknisi peranti lunak untuk bekerja sama dengan NHTSA, dan berhasil menemukan sumber masalah. Prius menjadi kunci utama pada strategi pertumbuhan global Toyota dan pada citra barunya di seluruh dunia sebagai perusahaan yang lebih ramah lingkungan dan berpikir ke depan. Modal merek seperti itu tidak boleh hilang.

Malfungsi mendadak Peranti Lunak

Akhirnya, pada bulan Oktober, Toyota berhasil menemukan penyebab masalah yang berkaitan dengan, ya, adanya malfungsi mendadak peranti lunak yang berkaitan dengan pengendalian mesin bensin. Toyota mulai menawarkan perbaikan gratis firmware (peranti lunak yang diprogram pada RAM) pada sistem komputer sekitar 160.000 unit kendaraan hibrid di seluruh dunia yang telah diproduksi antara tahun 2004 dan tahun 2005.

Penasehat enjinering Toyota, Hiroyuki Watanabe mengatakan, "sistem hibrid, sepenuhnya adalah soal pengendalian komputer". Komputer terhubung dengan semua fungsi penting yang menggerakkan mobil hibrid, sama seperti gigi penghubung yang memisahkan daya antara mesin bensin dan motor listrik. Semua bagian itu terhubung menjadi satu kesatuan dan dikendalikan oleh peranti lunak pengendali sistem, disitulah kunci keandalan kinerja mobil. "Malfungsi mendadak pernati lunak yang kecil", mungkin tampak sebagai sesuatu yang ringan, tetapi bisa menjadi kilatan halilintar yang membahayakan keselamatan kendaraan secara keseluruhan.

Insiden Prius itu memang akhirnya terselesaikan, tetapi tetap saja sentimen publik sedikit terpengaruh, dan Toyota yang sudah berpengalaman untuk tidak menganggap ringan kejadian apapun juga. Prius telah menyumbangkan banyak bagi pertumbuhan jejak kaki Toyota di pasar AS, khususnya dalam bidang citra dan menimbulkan ancaman berat bagi pesaing pembuat mobil lainnya. Toyota menyadari sepenuhnya bahwa akan ada serangan balasan di masa yang akan datang, dan berkat kepemimpinan presiden perusahaan, Okuda, Toyota terus bergerak maju sepanjang waktu.

Upaya Memulihkan Kepercayaan

"Model - model kami yang terbaru muncul dalam bentuk yang istimewa. Itu bukan masalahnya, dan kami telah berhasil mengatasi tantangan jaminan kualitas dalam penyusutan usia mobil," kata wakil presiden eksekutif Masatami Takimoto. Sekarang, upaya yang sangat ingin dilakukan Toyota untuk memulihkan kualitasnya, mulai membuahkan hasil yang diharapkan. Seperti peribahasa populer di antara orang - orang Jepang, "Tidak memberikan perhatian adalah perbuatan terlarang."
Kita tunggu saja bagaimana gebrakan selanjutnya dari pihak Toyota dalam aspek mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan dalam Green Car Wars bersama perusahaan - perusahaan besar lainnya di dalam memproduksi kendaraan eco environtment.


Sumber : ("Green Car Wars", Yozo Hasegawa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar